oleh

Karena Sering Dipukul Kakak, Bocah 13 Tahun Nekat Gantung Diri

-Berita Utama, Home, Minsel-289 views

korban bunuh diriAmurang, wartasulut.com-  Tragis dialami bocah laki-laki berumur 13 tahun yang bernama Dayat Pattyranie warga Desa Tawaang Barat Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) Jumat (1/70) sekitar pukul 03.00 wita, korban di temukan di belakang rumah Sonny Pattyranie yang tidak lain kakeknya.

Penyebab dari sering di pukuli kakaknya yang berinsial AP (16), korban merasa sakit hati dengan perlakuan kakak tersebut, maka korban langsung mengemasi pakaiannya dan keluar dari rumah lewati pintu belakang dengan membawah kursi dan tali.

Korban Dayat tersebut ditemukan warga persis dibelakang rumah dari Sonny Pattyranie tak lain adalah kakeknya.

Menurut saksi mata Yenny (60) yang merupakan warga setempat mengatakan, korban ditemukan dengan keadaan sudah tak bernyawa lagi, dengan leher telah terikat dengan tali di pohon tepat di belakang rumah warga. Membuat Yenny yang pertama kali melihat korban sontak membuat kaget, sehingga Yenny langsung melaporkan kepada warga yang lain dan langsung melaporkan ke pihak berwajib.

Kurang dari setengah jam, 6 porsenil Kepolisian Polsek Tenga langsung bergerak menuju ke TKP di Desa Tawaang Barat. Sesampainya tim Kepolisian Tenga di TKP, langsung mengadakan olah TKP dan diamankan Tempat tutuk dan tali sebagai barang bukti.

Disaat wartasulut.com menanyakan hal tersebut kepada Kapolsek Tenga, IPTU Abdul Wahab Hudodo membenarkan bahwa korban murni bunuh diri.

“Tepat jam 3 sore tadi kami mendapat laporan dari warga di Desa Tawang Barat ada seorang bocah yang tewas gantung diri, maka saya langsung menginstruksikan kepada Kanit sabhara Polsek Tenga Herry Adrian Torar dan beberapa personil lainnya untuk  langsung menuju ke TKP. Sesampainya di TKP kami menemukan benar ada seorang bocah dengan keadaan leher terikat tali, dengan posisi tergantung sehingga saat ini membuktikan bahwa korban murni bunuh diri, dari TKP kami langsung membawa korban ke rumahnya, namun keluarga korban menolak untuk di Visum,” ujarnya.

Ia lebih lanjut menerangkan, korban DP sebelum bunuh diri, di duga bercekcok mulut dengan kakak kandungnya.

“Dari laporan yang kami dapat dari beberapa warga bahwa korban DP ini sebelum di temukan tewas korban sempat aduh mulut dengan kakaknya AP (16 Thn). Di TKP kami menemukan Tas korban yang berisi baju, yang diduga korban sehingga minggat dari rumahnya, sementara korban ini bersekolah di Tondano, karena libur sekolah ia berlibur dengan kakek dan neneknya di kampungnya. Tetapi bukan berlibur melainkan sakit yang di terimanya dari Kakak kandungnya,”ungkap Hudodo disaat diwawancarai disaat selesai memperingati Hut Bhayangkara.

Sementara itu, kasat Reskrim AKP. M Ali Tahir, SH ditemukan disela-sela buka puasa bersama Polres Minsel membenarkan kejadian tersebut.

“Kami telah mendapat laporan tentang penemuan mayat dalam keadaan gantung diri, namun juga karena keluarga korban menolak untuk di Visum. Maka sementara kasus ini masih dalam proses penyelidikan,” tutur kasat. Charles WS

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed