Wartasulut. Com, Amurang — Hujan yang mengguyur kabupaten Minahasa Selatan mengakibat terjadinya banjir diKelurahan Ranoyapo kecamatan Amurang, sedikitnya 15 rumah penduduk dilingkungan 13 dan 14 yang ada dipinggiran jalan boulevard terendam bankir. Warga pun terpaksa mengungsi kekerabat ataupun keluarga untuk mencari aman.
Menurut warga, akibat saluran air yang mengarah kelaut telah ditutup saat pembangunan jalan bolevard dan tak kunjung dibangun lagi, hujan deras yang turun, pada Rabu (1/12) sore kemarin menyebabkan air yang ada tak bisa mengalir hanya tertahan dipemukiman warga, karena volume air makin bertambah banya akhir masuk kerumah penduduk dan terjadi banjir.Kejadian ini membuat warga di sekitar menjadi panik.
Beberapa warga kepada media ini menjelaskan, seharus pembangun jalan boulevard harus dilengkapi dengan infrastruktur penunjang seperti saluran air, sehingga banjir tak akan terjadi, jangan membuat pengembangan infrastruktur kota namun masyrakat yang dirugikan.
Sebagai masyarakat kami meminta instansi terkait melakukan peninjauan kembali perencanaan dan penataan kota. Jang asal-asal beking akhirnya masyarakat yang rugi dia pe contoh sama deng dikejadian ini mo tidor bagimna le ini kurang ja jaga-jaga jo tu aer jang sampe maso di rumah.
Pemerintah harus lebih bijak dalam mengatasi masalah bagini jang asal-asal bangun kong nda tau dia pe teknis, kalo mo karja satu kali jang stenga-setengah. “Ujar para warga dengan nada kecewa
Pantauan media ini bencana banjir serta tanah longsor menerjang beberapa desa yang ada dikabupaten miminahasa selatan diantaranya desa poigar kecamatan Sinonsayang juga Suluun kecamatan Sultra.(feidy lahope)
Komentar