oleh

Bawaslu Diminta Profesional Tangani Dugaan Money Politic di Posumaen

Pimpinan Bawaslu Mitra
Pimpinan Bawaslu Mitra

 

Ratahan, WartaSulut.com – Sejumlah kalangan mendesak Bawaslu Minahasa Tenggara (Mitra) bekerja profesional dalam penanganan kasus dugaan money politic yang terjadi saat Pemilu 2019 di Desa Tumbak, Kecamatan Pusomaen.

“Keadilan harus ditunjukan. Ini saatnya Bawaslu membuktikan independensi dan integritasnya dalam pengawasan dan penindakan pelanggaran Pemilu,” tegas Ahmad Katili, dari Komite Independent Pemantau Pemilu.

Sekertaris Ansor Kabupaten Mitra ini menuturkan, adanya kejahatan politik berupa bagi-bagi uang kepada pemilih sangat menciptakan iklim politik buruk di Mitra yang akhir-akhir ini sedang berusaha keluar dari tuduhan daerah pragmatisme.

Karena itu, dirinya meminta Bawaslu Mitra sebagai lembaga yang memiliki legitimasi dalam melakukan penindakan pelanggaran Pemilu agar bekerja sesuai ketentuan perundang-undangan.

“Bawaslu harus bekerja profesional dan membuktikan diri sebagai sebuah lembaga mandiri dan independen dalam penuntaskan kasus dugaan money politic sebagaimana yang sudah dilaporkan,” katanya.

Diketahui, belum lama ini sejumlah aktivis, pengurus partai politik serta guru swasta melaporkan temuan praktek money politic yang dilakukan salah satu kontestan ke Bawaslu Mitra.

Laporan tersebut disampaikan buntut adanya pengakuan beberapa siswa sekolah menengah, dilengkapi barang bukti berupa uang yang diduga digunakan untuk memuluskan kandidat salah satu partai pada Pemilu 2019.

“Dugaan money politic telah menyasar pemilih pemula atau siswa yang sejatinya diajarkan yang halal dalam berpolitik. Mau jadi apa generasi kita di masa depan dan demokrasi kita lima tahun lagi?,” singgung Mukhlis, salah satu pelapor, Selasa (14/5/2019).

 

(***/Rulan)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed