oleh

Bupati Berharap KPRS GMIM Bisa Membuat Program Untuk Mengatasi Masalah Remaja

ShareTweet

Amurang-WS- PembukaanRapat Konsultasi Remaja Sinode GMIM tahun 2022 yang dipusat di wilayah Minahasa Selatan, khusus wilayah GMIM Tatapaan jemaat GMIM Sion Paslaten Satu Jumat (11/11) diam-diam, ternyata Bupati Minsel telah menaruh harapan besar bagi para para pembina Remaja untuk bersama-sama mengatasi masalah Remaja yang terjadi di Minahasa Selatan saat ini. Hal ini, terungkap dari bibir orang nomor satu di Minsel yaitu Bupati Franky Donny Wongkar, SH saat memberikan sambutan pada acara pembukaan kegiatan itu.

FDW sapaan akrab Bupati Minsel dalam sambutannya mengatakan,  pihak Pemkab Minsel sangat berharap agar ajang Rapat Konsultasi Remaja Sinode GMIM Tahun 2022 di Minsel ini, bisa merumuskan program-program pelayanan dan program atau kegiatan yang menyentuh kehidupan masyarakat, sosial, ekonomi serta kamtibmas di Minahasa Selatan. “Saya berharap agar para kak Pembina atau Komisi Pelayanan Remaja Sinode (KPRS) GMIM yang hadir saat ini, dapat merumuskan program-program bukan hanya program pelayanan tetapi program kegiatan lain yang menyentuh pada kepentingan-kepentingan masyarakat, ekonomi, sosial  dan lainnya,” terang FDW.

Hal ini lanjut Wongkar,  menyusul berbagai kasus yang terjadi di kabupaten Minsel saat ini. “Saya perlu sampaikan dalam ibadah ini tentang kondisi Minsel.  Dari hasil rapat Forkompimda, terungkap bahwa di Minsel memiliki masalah yang paling dominan yaitu perkawinan dini. Ini terjadi peningkatan dari tahun ke tahun. Jujur saya kaget mendengar masalah ini. Masalah perkawinan dini, mohon maaf biasanya perempuan sudah hamil. Nah, ini berdampak langsung pada perempuan jika perkawinan itu di tolak. Misalnya perempuan itu mengalami keguguran karena stress, ucap FDW.

Olehnya kata Bupati bahwa pihaknya telah menerima saran dari pak Hakim, bahwa jika masalah seperti ini terulang lagi maka silakan perempuan mengajukan permohonan kembali agar supaya perkawinan itu dikabulkan. FDW juga menyentil dampak dari masalah ini. “Saya yakin pasti ketua Komisi Remaja Sinode GMIM Kak Pnt. dr. Michaela Paruntu, MARS yang lebih tahu. Masalah ini pasti berdampak pada bayi yang akan dilahirkan. Bisa saja, bayi yang lahir  itu stunting. Nah jika masalah ini terjadi maka pemerintah harus ekstra keras untuk mengatasi stunting ini,” urai Wongkar yang akrab dikenal sebagai sekretaris DPD PDI-P Provinsi Sulut.

Begitu juga dengan masalah yang lain tambah FDW. Seperti masalah  percabulan. “Sekali lagi, saya kaget kalau kasus ini sangat tinggi di Minsel dan sudah masuk di pengadilan. Media sosial dan media cetak ramai memberitakan ini. Sudah tentu ibu/bapa sudah membacanya. Kasus hirup eha-bond, miras, perkelahian antar pelajar atau remaja. Mudah-mudahan masalah-masalah  lain tidak terjadi di Minsel. Oleh karena itu, saya sangat berharap agar rapat konsultasi ini, dapat melahirkan program yang bisa menjawab semua permasalahan diatas,” harapnya sambil mengaku sangat berterima kasih kepada KPR Sinode GMIM yang mempercayakan Minsel sebagai tuan rumah kegiatan Konsultasi ini. (Odr/Putra)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed