Amurang, wartasulut.com-Revolusi mental merupakan program dari Prisident RI Joko Widodo dirasakan oleh LSM Barisan Mudah Tegu Bersinar Wem Baba Mononimbar masih kurang di pahami oleh seorang guru, pasalnya kejadian beberapa hari yang lalu tentang pelecehan oknum Guru terhadap Kepala Dikpora Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) Ollyvia Lumi di tengah-tengah siswa membuktikan kurangnya pemahaman tentang Revolusi mental.
Menurut Wem Baba Mononimbar mentalitas merupakan cara berpikir atau kemampuan untuk berpikir, belajar dan merespons terhadap segala sesuatu, maunya diladeni, tak mau kerja, mintanya selalu dihormati, duduk harus didepan. Tentu orang seperti ini tidak bisa diajak berjuang, bekerja keras dan maunnya dapat hasilnya saja.
“Sangat disayangkan sekali perlakuan buruk ditunjukan oleh oknum guru SMA Negeri 1 Ongkauw Kecamatan Sinonsayang tersebut terhadap pimpinannya itu merupakan suatu mentalitas yang perlu diberikan pembinaan oleh Pemerintah Kabupaten Minsel, jangan biarkan hal ini akan terjadi lagi,”tegasnya.
Ia menambahkan, mengemukakan pendapat itu dirasakan perlu sekali. Apa lagi kita yang hidup di era transparansi seperti ini, tetapi sebaiknya kita sendiri mengetahui dimana tempatnya.
“Saya secara pribadi merasa etika kesopanan kita mulai kurang, sehingga lambat kelamaan kesopanan, saling menghargai, saling menghormati sudah mulai hilang. Karena itu demi mendukung program pemerintah pusat, perlu adanya keseriusan dari Pemkab Minsel untuk mensosialisasi tentang revolusi mental kepada seluruh jajarannya,”ungkapnya. Charles WS