Ratahan, WartaSulut.com – Keresahan belakangan tengah dirasakan warga masyarakat di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), secara khusus yang ada di Kecamatan Pusomaen, Belang dan Ratatotok.
Pemicunya, tak lain akibat maraknya aktivitas bisnis haram togel yang secara bebas dijalankan sejumlah bandar besar berasal dari Manado dan Minahasa Selatan.
“Bos besar bisnis haram ini sebagaimana Informasi yang kami dengar ada tiga orang. Mereka adalah T, H, dan T,” beber sumber resmi yang meminta namanya tidak ditulis, Jumat (28/6/2019).
Diungkapkan sumber, dalam mengoprasikan bisnis togel di Pusomaen, Minanga, Watuliney, Belang, Basaan dan Ratatotok, para bandar dibantu beberapa orang pengepul yang bekerja begitu rapih serta profesional.
“Masing-masing dibantu sedikitnya dua orang pengepul. T pengepulnya M dan A, sementara T pengepulnya J dan B,” ungkap sumber.
Diceritakan sumber, cara kerja dan sistem operasi para pegiat bisnis togel ini berbeda dari biasanya. “Mereka sekarang sistem WA (WhatsApp). Jadi dikumpul lebih dulu kemudian dikirim via WA,” jelas sumber.
Mirisnya lanjut sumber, bisnis haram togel yang dengan bebas dijalankan masing-masing bandar itu, sesuai informasi diduga di-back up oleh aparat penegak hukum inisial FW dan RR.
“Aparat yang mem-back up bandar togel tersebut informasinya atas dasar perintah pimpinan,” kata sumber.
Sementara itu, Kapolres Minsel AKBP Winardi Prabowo, saat dimintakan konfirmasi via WhatsApp tak menanggapi lebih. “Siapa anggota yang back up? Info darimana? Akan kita cek kebenarannya,” jelas Prabowo singkat.
(Rul)