oleh

3 Kapal Bantuan Kemenhub Terancam Jadi Besi Tua

WartaSulut.Com, Tondano – Sebanyak 3 (tiga) unit kapal bantuan Kementrian Perhubungan ke Pemkab Minahasa terancam menjadi besi tua. Pasalnya, sejak diterima tahun 2015, hingga kini kapal-kapal tersebut tak kunjung dioperasikan.

Dari 3 unit kapal, 2 di antaranya merupakan kapal penumpang melintasi di seputaran Danau Tondano dalam rangka meningkatkan kunjungan pariwisata di wilayah Kabupaten Minahasa. Sedang 1 unit kapal lainnya adalah kapal pembersih alur dari eceng gondok (EG) di permukaan Danau Tondano.

Informasi yang diterima wartawan media ini, 1 unit kapal sudah cukup lama parkir di lokasi selter yang berada di Desa Tandengan, Kecamatan Eris.

 

SOROT: 1 unit kapal pembersih alur eceng gondok terparkir di selter Desa Tandengan Kecamatan Eris.
PEMBERSIH EG: 1 unit kapal terparkir di selter Desa Tandengan Kecamatan Eris.

 

“Kami sempat menyaksikan uji coba kapal tapi hanya beberapa hari saja, setelah itu hingga kini kapal parkir terlalu lama. Padahal seharusnya kapal terus beroperasi di seputaran danau,” tukas Jeff, nelayan di Danau Tondano.

Di tempat lain, Buang, nelayan lainnya menyebutkan, ada lagi 2 kapal terlalu lama parkir di tepi sungai Kelurahan Tolour, Kecamatan Tondano Timur. “Harga kapal jumlahnya tentu cukup besar, makanya segera difungsikan, karena bilamana tidak terancam rusak dan bakal menjadi besi tua,” sembur Buang.

 

KAPAL PENUMPANG: Nampak 2 unit terparkir di tepi sungai Kelurahan Tolour, Kecamatan Tondano Timur.
KAPAL PENUMPANG: Nampak 2 unit terparkir di tepi sungai Kelurahan Tolour, Kecamatan Tondano Timur.

 

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Minahasa, Sri Kondang ketika dikonfirmasi, mengatakan, kapal belum beroperasi karena belum ada hibah dari Kementrian Perhubungan kepada Pemkab Minahasa. “Hibah belum turun, makanya alokasi anggaran operasional untuk 3 unit kapal belum tersedia karena penanganan kapal masih dalam ranahnya kementrian,” jelas Kondang Sri di ruang kerjanya, Rabu (12/12/2018). Diakuinya, barusan ini, keberadaan kapal terlebih dahulu wajib disosialisasikan ke masyarakat dan baru sebatas uji coba, namun operasinya belum dilakukan lantaran permukaan danau masih banyak eceng gondok. Kendati demikian, lanjutnya, infrastruktur dermaga sudah disiapkan dan nanti bakal ditambah lagi selter sejumlah titik kecamatan untuk kapal merapat. “Kapal yang di Tolour fungsinya sebagai kapal penumpang sejak dari 2015-2016, kemudian kapal yang di Tandengan pembersih alur sudah ada dari tahun 2017, kapal sendiri sudah dipantau secara langsung oleh kemenhub,” kuncinya.(ferry lesar)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed