BITUNG-ASEAN Economy Community (AEC) atau lebih dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Internasional Hub Port (IHP) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), adalah tiga agenda penting yang harus diseriusi oleh semua pihak, khususnya bidang tranportasi.
Hal ini ditegaskan oleh Drs. Lukman U. Lamato, MSc, Ketua DPP Federasi Serikat Pekerja Transportasi Indonesia Bidang Hubungan Luar Negeri/Kerjasama Hubungan Luar Negeri (KHLN) Koordinator Wilayah Sulawesi, Maluku Utara, Ambon, Papua dan Papua Barat, kepada Wartasulut.com, Selasa (12/1).
“Harus ada kebijakan strategis yang berpihak pada kepentingan bangsa dan kesejahteraan masyarakat terkait dengan pemberlakuan MEA serta mega proyek IHP dan KEK, sehingga rakyat Indonesia secara khusus yang berada di Wilayah Timur Indonesia tidak menjadi penonton dirumah sendiri,” tegas Lamato, satu-satunya Putra Sulut yang masuk dalam jajaran DPP SPTI.
Bidang KHLN DPP SPTI memiliki peran strategis dalam upaya memperjuangkan kepentingan bangsa dimata Internasional demi kesejahteraan masyarakat, karena MEA, IHP dan KEK berhubungan erat dengan dunia transportasi yang menuntut SDM yang Profesional dan Berdaya Saing ditengah Kompetisi Global.
“Profesionalisme dan Berdaya Saing adalah syarat mutlak dalam kompetisi global, untuk itu harus ada langkah-langkah kongkrit menyikapi dinamika lajunya arus kemajuan zaman, mau tidak mau kita telah masuk dalam pusaran arus kompetisi, jangan sampai kita hanya menjadi penonton apalagi tereliminasi,” katanya.
“Kepedulian yang tinggi serta peran serta aktif dari semua pihak untuk mempersiapkan SDM berkualitas menjadi skala prioritas demi masa depan bangsa Indonesia,” pungkasnya.
(dido)