Cuaca Ekstrim Hantam Beberapa Rumah Warga di Desa Ongkaw

13509600_1063984367022007_1752291212_oAmurang, wartasulut.com- Beberapa hari terakhir ini di Daerah Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel)dan sekitarnya mengalami cuaca buruk dan ekstrim, banyak pohon tumbang di jalan raya, banyak tanah longsor, bahkan lebih buruk lagi keganasan dari gelombang ombak besar yg merugikan warga pesisir/nelayan baik jiwa maupun materi. Seperti yang terjadi di Desa Ongkaw III, Kecamatan Sinonsayang Minsel. Warga yang tinggal di pesisir pantai tersebut mengalami kerugian yang di akibatkan oleh gelombang ombak besar. Dimana ada sebanyak 3 perahu milik warga di hantam oleh ombak besar, bahkan rumah di pesisir pun kini terlihat rusak parah. Serta  pembatas penangkal ombak yang di buat dari karung yang berisi pasir tidak mampu menahan hantaman ombak besar. Sehingga membuat beberapa rumah nyaris saja di bawah oleh arus ombak.

Sementara itu Hukum Tua Desa Ongkaw III Muhammad Dumbela mengatakan hantaman gelombang besar tersebut terjadi pada Kamis (23/6) malam itu, di saat seluruh warga sedang istirahat tidur. Tiba-tiba datang ombak besar menghantam sejumlah perahu masyarakat yang ada di pesisir pantai bersama beberapa rumah warga, musibah tersebut hampir setiap tahun terjadi diwilayah Desa Ongkaw. Namun sampai saat ini belum pernah tersentuh oleh bantuan pemerintah.

“Hampir tiap tahun desa kami selalu dapat musibah seperti ini, namun sampai saat ini kami belum mendapatkan bantuan dari pemerintah terkait musibah tahunan ini. Kami sangat mengharapkan bantuan baik dari pemerintah daerah, maupun pemerintah Propinsi agar bisa memberikan bantuan baik secara materil maupun moril,” harapnya.

Di tempat terpusah Ripai ( 30 )warga setempat mengatakan bahwa tahun 2013 pernah ada dari Propinsi dan pusat datang melihat langsung di desanya, namun sampai saat ini belum ada realisasi.

“Tahun 2013 perna ada dari Pusat dan propinsi datang di Desa kami, melihat langsung kondisi daerah yg terkena ombak besar. Namun sayangnya kunjungan dari Propinsi dan pusat hanya sebatas mengukur dan mengukur tidak ada realisasi sampai saat ini, terkesan pemerintah hanya membiarkan kami seperti ini,” tuturnya Charles WS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *