Silian Raya, WartaSulut.com – Produksi pisang abaka di wilayah perkebunan Silian Raya, Minahasa Tenggara, terus digenjot pihak perusahaan PT Viola Fibres Internasional.
Tak tanggung-tanggung, CEO PT Viola Fibres international, Ikmawan menegaskan, pihaknya menargetkan bakal mengambil 20 persen pangsa pasar penghasil pisang abaka pada tahun 2025 mendatang.
“Selama ini pangsa pasar dunia tengah dikuasai Filipina dengan persentasi 90 persen. Ke depan kami sangat optimis mampu merebut 20 persen dari persentasi 90 persen yang dikuasai Filipina,” sebut Ikmawan, Rabu (18/6/2019).
Diungkapkan Ikmawan, permintaan pasar dunia akan olahan pisang abaka sangat tinggi. Indonesia sendiri kata Ikmawan, kebutuhan untuk filter teh celup yang merupakan hasil olahan pisang abaka mencapai 40 miliar bungkus per tahun. Begitu juga filter kendaraan bermotor 3 juta unit per tahun.
“Investasi awal sekira 15 juta US dollar dengan biaya operasional perusahaan yang mencapai Rp 6 miliar per tahun. Terlepas dari nilai investasi dan biaya operasional yang sangat besar ini, kita tetap optimis dengan target pencapaian 20 persen pangsa pasar dunia, ” tukas Ikmawan.
Ikmawan pun mengapresiasi pemerintah daerah yang begitu terbuka bahkan mendukung penuh pihaknya dalam melakukan investasi di daerah ini.
“Dari sisi birokrasi pemerintah daerah dibawa pimpinan Bupati James Sumendap sangat mendukung kehadiran perusahaan untuk berkembang di lahan hak guna usaha seluas 800 hektar,” tambah Ikmawan.
(Rul)
