MANADO-Ajang Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Manado Susulan Tahun 2016 telah terlaksana dengan baik. Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Manado sudah menetapkan pasangan calon GS Vicky Lumentut dan Mor Domingus Bastian sebagai peraih suara terbanyak mengungguli Hanny Joost Pajow-Gregorius Tony Rawung dan Harley Mangindaan-Jimmy Asiku.
Penyelenggaraan pesta demokrasi lima tahunan ini berjalan aman dan lancar tak lepas dari peran serta PPK, PPS dan KPPS yang rela mengorbankan waktu dan tenaganya demi suksesnya Pilwako Susulan tersebut.
Berbeda dengan Pilgub 9 Desember 2015 lalu yang juga berlangsung sukses. Sehari menjelang pelaksanaan, KPUD Manado langsung membayar honor PPK, PPS dan KPPS termasuk dana operasionalnya.
Namun pada pelaksanaan Pilwako 17 Ferbruari ini, KPUD Manado diketahui belum sepeserpun membayar honor yang seharusnya mereka dapatkan. Ini dikarenakan dana pergeseran dari Pemkot Manado tak kunjung dicairkan.
Dalam surat edaran berkop Pemkot Manado yang diterima oleh KPU dan diteruskan kepada PPK, PPS dan KPPS pada tanggal 15 Februari silam ditulis bahwa pemerintah baru akan mencarikan dana hibah (pergeseran) pada tanggal 22 sampai 23 Februari. Namun ternyata pemerintah diduga telah melakukan pembohonggan lantaran hingga kini dana yang dijanjikan tersebut belum juga dicairkan dengan banyaknya alasan yang dinilai kurang masuk akal.
PPK, PPS dan KPPS yang merasa ‘dibohongin’ Pemkot Manado akan menuntut pertanggungjawaban dari Plt Walikota Manado Roy Roring dan jajaraanya. Pekan ini diperkirakan ribuan penyelenggaran add hoc dari tingkat kecamatan, kelurahan sampai lingkungan termasuk Linmas KPPS akan melakukan aksi demontrasi ke Kantor Walikota Manado dan Kantor DPRD Manado.
Juliana Sukiman, Ketua PPK Sario yang ditunjuk menjadi juru bicara PPK se-Kota Manado menegaskan bahwa Pemkot Manado jangan bermain api. Menurut wanita berkacamata ini PPK sudah mengkoordinir semua PPS dan KPPS untuk turun ke balai kota.
“Kami seperti dipermainkan, Penjabat Walikota Manado harus bertanggungjawab dengan semua ini dan janaga kebanyakan berangkat ke luar kota untuk mencari alasan supaya tidak menandatangani dana pergeseran. Jangan membodohi rakyat sendiri,” tegasnya.
Sukiman yang didampingi Lanny Anggriany (PPK Singgkil), Marlene Kotambunan (PPK Pal Dua), Marcella Supit (PPK Wenang), Deasy Roring (PPK Mapanget), Ketua PPK Tuminting, Donny Wehantouw (PPK Sario) dan lainnya dalam pertemuan Sabtu (27/2) sore mengatakan mereka seperti tersandera karena setiap hari PPS dan KPPS memertanyakan dana honornya kepada mereka. Bahkan mereka dituduh menggelapkan dana tersebut.
“Kami minta supaya ada kejelasan. Kami akan turun dengan ribuan massa pada pekan ini dan kami harap Roy Roring berada di tempat untuk menerima aksi kami,” tegasnya. ()